Perhatian

Bagi Pengunjung Website Ini Di Harapkan Jangan Menyalahkan Website Ini Bila Berdampak Negatif Maupun Positif Website Ini Tetapi Salahkan Diri Sendiri Bila Anda Rusak Di Kehidupan Nantinya Di Masa Akan Datang Bagi Belum Cukup Umur

Home

     

Tulisan

  Silahkan Beri Komentar Jika Ada Bermasalah Di Blog Ini Yang Insyah Allah Akan Diperbaiki

Senin, 26 Januari 2015

WASPADA!!! Modus Penipuan Dalam Angkot


Ilustrasi

Assalamualaikum Sobat selamat siang. Apakah Sobat seorang yang selalu menggunakan sarana angkotan umum untuk berpergian? Maka waspadalah bagi Sobat semua, karena kejahatan selalu ada dimana ada kesempatan dipadukan urusan perut, dan kelengahan Anda sendiri! 

Tepat pada tanggal September, 15 2014 kemarin ketika Ast hendak pergi ke kampus di margonda, sekelompok orang-orang korban kebejatan dan ketidak tegasan negara terhadap warga negaranya sendiri masuk dalam angkot nomor 04 jurusan Depok-Pasar minggu. Jumlah mereka ada 4 orang yang terdiri dari seorang yang duduk tepat disamping pintu keluar yang berseragam security, satu orang yang berseragam penduduk biasa tepat dibelakang supir, dan seorang yang bau banget badanya tepat duduk di angkot paling belakang menghadap pintu keluar, dan yang terakhir dibangku paling depan samping supir angkot yang bepakaian seperti orang kantoran.


Kesemua orang-orang itu adalah bapak-bapak yang gak inget umur. Singkat cerita ketika angkot sudah mulai melenggok jalan sekitar 500M dari fly over Universitas Tama Jagakarsa ke arah station Tanjung Barat mulailah si bapak satpam gemblung ini memerankan dramanya. Bapak satpam gadungan ini memegang kantong kresek plastik berwarna hitam legam seperti gambaran kehidupan mereka orang-orang tua bejat itu. Tiba-tiba!!! "Eh maaf" si pak satpam itu berpura-pura kantong kresek hitam yang dipegangnya sedari tadi seakan-akan mau jatuh. "Oh iya gak apa pak" bilang orang disamping Ast belakang supir yang berbaju biru dan sudah tumbuh uban! Tiba-tiba keluar suara dari dalam kantong kresek si satpam itu "bapak bawa apaan itu pak?" celetuk keras seakan orang tua yang duduk di paling belakang angkot itu bebicara di lapang bola dengan lantangnya. "Ini pak burung beo" kata pak satpam gemblung itu, "Eh pak bapak bawa burung jangan di iket begitu pak mati sesak napas itu burung pak!" (dalam hati gue burung lu itu sesak napas disletingin mulu!) celetuk si bapak berbadan bau seperti kambing kurban dibelakang angkot. 

Selang beberapa percakapan berlangsung, si bapak satpam katro ini bilang "iya saya mau pulang ke Bali ini burung saya takut kalo harus lewat bea cukai takut kalo diambil kan sayang, saya mau jual ada orang nunggu saya di Lenteng Agung". Lalu seketika orang berbadan yang baunya amit-amit dibelakang nyeletuk "pak burungnya bisa ngomong pak? boleh saya lihat?" pak satpam yang kumisnya seperti pak raden itu menyetujui dan bilang "iya tapi hati-hati takut lepas pak!" si bapak berbau sangit plus bau ketek dibelakang yang suaranya kaya orang ngomong pake toa (pengeras suara) bilang "coba pak saya tes bisa bilang apa aja?" si pak satpam yang berkulit hitam legam seperti jalan hidupnya yang legam itu bilang "ya udah bisa assalamualaikum gitu dan banyak pak udah bisa ngomong" si bapak bau ngetes "coba pak saya tes! Assalamualaikum" eh bukan sulap bukan sihir burung itu berkata-kata seperti si bapak bau itu. 

Dan dari sinilah orang-orang yang gak takut karma Allah itu berbincang-bincang seperti pasar burung dalam angkot yang berjalan. Tiba saatnya si bapak-bapak ini antara si bapak bau yang duduk dibelakang menghadap pintu keluar itu, bapak yang di belakang supir, dan disamping supir itu memainkan drama tahun 80's (tanya harga burung tersebut dan tawar menawar harga kepada si penipu berseragam satpam berwarna hijau tua gelap itu). Dari harga burung 4 juta rupiah sampai si bapak bau bilang ada pak haji yang mau beli burung seharga 8 juta, dan bapak belakang supir nyeletuk "udah jual sama saya aja saya ada uang tapi ke ATM dulu bapak ikut saya" dan bapak parlente yang duduk depan supir mulai memainkan perannya ketika ngobrol singkat mengenai minat dia untuk membeli kepada bapak dibelakang supir itu dan bapak di belakang supir itu bilang "bapak ada cash 3 juta? nanti bapak talangin dulu saya ganti uang jadi 4 juta nanti pak" hingga sampai pada transaksi barter dengan handphone mahal, dan dengan tegas pak satpam yang berperan sebagai eksekutor ini menjawab "TIDAK" saya gak ada waktu kalo buat ke ATM ikut bapak!

Berhenti dulu sampai disini Sobatku yang baik hatinya semua. Anda tahu drama diatas hannya untuk membuat Anda seperti kebo yang ducucuk hidungnya sehingga larut dalan suasana aneh tersebut??? Dan apa reaksi saya pribadi tanggapan serta pikiran saya??? Jawabnya "saya cuek bebek tidak lihat tidak tanggap dan terus berdzikir setiap kapanpun saya keluar dari rumah sampai tempat yang saya ingin tuju telah sampai!!! Dan hal itu saya lakukan mutlak! Atas izin Allah yang maha perkasa yang maha pembalas tipu daya!!! Saya mau tanya sama sampean... Sampean ciri orang yang mendengarkan MUSIC dalam perjalanan umun? Yang mengisi waktu di jalan dengan bengong melihat situasi jalanan? Yang tidak fokus dan gampang dialihkan perhatiannya? Saya pribadi ada saran buat Anda, cobalah buang sifat bodoh seperti itu kerena itu merugikan diri Anda jika suatu saat Anda kena hipnotis atau teralihkan perhatian dan kehilangan barang kesayangan jangan menyesal atau marah BUNG! Dan ingat "TIDAK ADA YANG HARUS DAPAT DIPERCAYA DENGAN ORANG DI JALAN PLEASE MEREKA BUKAN ORANG YANG ANDA KENAL! SAHABAT SAJA BISA MENUSUK ANDA DARI BELAKANG APALAGI ORANG LEWAT? -ADITYA VON HERMAN". Cobalah rubah kebiasaan buruk itu dengan diisi dengan dzikir atau salawat nabi. Cobalah anda fokus merasakan diri anda sendiri dimanapun. Cobalah lebih waspada ingat "jalanan adalah jalanan bukan kamar Anda sendiri sehingga Anda bebas mau ngapain aja termasuk asik mendengarkan musik dan tidak fokus.

Kembali ke drama busuk ini, merasa si eksekutor (si satpam) tidak mendapat tanggapan dari saya si calon korban, dia mulai menggoda saya "mungkin masnya mau minat?" saya hanya tersenyum "tidak pak". Sampai disini si satpam turun di station Lenteng Agung dan sebelumnya si bapak samping supir sudah turun duluan, dan menyusul si bapak yang duduk di belakang supir turun sekitar jarak 100 M dan diikuti bapak berbadan bau kambing kurban itu. 

Sampai disini Anda harus tahu Bung kejahatan itu macam jenis dan modelnya, ada yang berpura-pura muntah sakit, ada yang urut-urut, ada yang burung beo, dan banyak lagi tidak bisa saya sebutkan satu persatu karena saya bukan copet.

Tugas Anda para Sobat yang baik hatinya semua, agar selalu berhati-hati dan waspada, dzikir itu penting bukan kuno Bung! Jika Anda yang bilang dzikir itu kuno, ketika Anda yang menjadi korban dan kehilangan akibat kecopetan atau pemerasan dijalan Anda yang benar-benar kuno!

Perlu Anda tahu, tidak ada maksud saya ingin membanggakan diri atau untuk lebih sok tahu daripada Anda yang lebih tahu. Saya hanya memberi masukan dan jika agak keras mohon dimaafkan jika salah silahkan tinggalnkan, terimakasih.

Sampai disini kuliah siang kita ini, dengan dipandu dosen Aditya Von Herman, selamat siang pembaca yang budiman dan yang bijak-bijak memilih bacaan, semoga hari Anda menyenangkan dan Anda dilindungi Allah yang maha kuat, amin...

Written By : Aditya Von Herman 
Notes : TIDAK ADA YANG HARUS DAPAT DIPERCAYA DENGAN ORANG DI JALAN PLEASE MEREKA BUKAN ORANG YANG ANDA KENAL! SAHABAT SAJA BISA MENUSUK ANDA DARI BELAKANG APALAGI ORANG LEWAT? -ADITYA VON HERMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kurang Sempurna

Maaf Blog Ini Belum Sempurna Masih Dikerja Jadi Mohon Kesabarannya

Translate

Tukar Link