Perhatian

Bagi Pengunjung Website Ini Di Harapkan Jangan Menyalahkan Website Ini Bila Berdampak Negatif Maupun Positif Website Ini Tetapi Salahkan Diri Sendiri Bila Anda Rusak Di Kehidupan Nantinya Di Masa Akan Datang Bagi Belum Cukup Umur

Home

     

Tulisan

  Silahkan Beri Komentar Jika Ada Bermasalah Di Blog Ini Yang Insyah Allah Akan Diperbaiki

Senin, 26 Januari 2015

Pengertian Ideologi

Pengertian Ideologi Menurut Profesor Lowenstein adalah suatu penyelarasan dan penggabungan pola pemikiran dan kepercayaan atau pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat dan mengusulkan suatu kepemimpinan dan memperseimbangkannya berdasarkan pemikiran dan kepercayaan itu.

Apabila jalan pemikiran ini kita ikuti, maka salah satu dimensi dari ideologi ialah pencerminan realita yang hidup di dalam masyarakat dimana ia muncul buat pertama kalinya, paling tidak terdapat realita pada saat-saat kelahirannya itu. Dengan Kata Lain Pengertian Ideologi merupakan gambaran tentang sejauh mana suatu masyarakat berhasil memahami dirinya sendiri. Daya tahan suatu ideologi tergantung pada tinggi atau rendahnya kemampuan intelektual mereka yang melahirkannya dalam meneliti dan menganalisa masyarakat secara objektif. Kalau kemampuan itu tinggi, maka ideologi yang lahir akan mempunyai relevansi yang kuat dengan jiwa dan kehidupan masyarakatnya maupun sebaliknya.

Pengertian ideologi diartikan sebagai suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang mempunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang terbaik, yaitu baik secara moral dianggap benar dan dianggap adil, dimana mengatur tingkah laku mereka bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi mereka. Akan tetapi dalam realitanya suatu masyarakat mempunyai berbagai macam kelompok kepentingan yang dilahirkan oleh adanya perbedaan-perbedaan sosial, ekonomi, agama dan lain sebagainya. Masing-masing dari kelompok sosial ini biasanya mempunyai pula pandangan atau sistem nilai tertentu yang mereka pegang sebagai landasan dalam usaha mereka untuk memajukan kepentingan-kepentingan mereka yang bersifat spesifik. Pandangan atau sistem nilai yang seperti ini mungkin dapat dianggap sebagai bagian dari ideologi.

Dimensi lain dari ideologi ialah lukisan tentang kemampuannya memeberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan yang ada pada masyarakat untuk mempunyai kehidupan bersama secara lebih baik dan untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Dimensi ini kemudian dapat disebut sebagai unsur idealisme dari ideologi. Dalam hal ini idealisme dapat dilihat sebagai motor penggerak yang membangkitkan hasrat anggota-anggota masyarakat untuk hidup bersama dan bersatu, menggairahkan partisipasi mereka ke dalam usaha-usaha bersama seperti pembangunan.

Terdapat pula hubungannya dengan kedua dimensi di atas ialah dimensi ketiga ideologi. Dimensi ideologi ini mencerminkan kemampuan secara ideologis dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Mempengaruhi berarti mewarnai proses dari perkembangan tersebut, sedangkan menyesuaikan diri berarti bahwa masyarakat berhasil menemukan interprestasi-interprestasi baru terhadap nilai-nilai dasar atau pokok dari ideologi itu, sesuai dengan realita-realita yang muncul atau yang mereka hadapi.

Jadi agar lebih relevan ideologi itu tampaknya perlu mempunyai fleksibilitas agar dapat melahirkan interprestasi-interprestasi baru tentang dirinya sesuai dengan perkembangan zaman. Ada atau tidaknya, tinggi atau rendahnya fleksibilitas ini dapat juga dipakai sebagai ukuran penting ketiga dalam melihat kualitas dan daya tahan sesuatu ideologi dalam masyarakat. Sebagaimana dapat dilihat, adanya fleksibilitas di dalam suatu ideologi mebuka jalan bagi generasi-generasi baru dalam masyarakat untuk mengembangkan dan memakai kemampuan intelektual mereka guna mencari atau meneliti interprestasi-interprestasi baru yang mungkin bisa diberikan terhadap nilai-nilai dasar ideologi itu dan oleh karena itu mereka mungkin akan berhasil menemukan relevansi baru dari padanya sebagai idealisme yang wajar di dalam realita baru dimana mereka berada.

Melalui interprestasi-interprestasi baru, nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam suatu ideologi akan berhasil mempengaruhi relevansi dirinya di dalam proses perubahan masyarakat yang terus berlangsung sepanjang sama. Demikianlah pembahasan mengenai pengertian ideologi menurut para pakar, semoga tulisan saya mengenai pengertian ideologi menurut para pakar dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kurang Sempurna

Maaf Blog Ini Belum Sempurna Masih Dikerja Jadi Mohon Kesabarannya

Translate

Tukar Link